Jumat, 19 Juni 2009

Mengapa kita tidak bisa menikmati sesuatu yang indah

Lukas 23 : 13 - 27

Dalam bagian Firman Tuhan ini saya coba angkat sebuah tema untuk bahan renungan kita dalam mengarungi kehidupan ini yaitu “Tuhan Dekat Dengan Kita, Namun Kita Tidak Dapat Menikmatinya/Merasakannya”.

Dari tema ini timbul pertanyaan dalam hati; “Mengapa Hal Demikian Bisa Terjadi ?”

1. Karna kita tidak Taat Luk. 24 : 13 yang berbunyi demikian ” Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem”.
Padahal ada larangan dari Tuhan agar mereka tetap tinggal di Yerusalem sampai digenapi firmanNya yaitu mencurahkan Roh Kudus, karena setelah Dia (Tuhan) mati, dan Bangkit akan naik ke Surga dan akan menurunkan Roh Kudus sebagai Penggantinya, namun kedua murid ini pergi ke Emaus yang cukup jauh dari Yerusalem dan hari-hari itulah yang disebut hari Penantian dan akhirnya menjadi hari Pentakosta (hari Roh Kudus). Jadi walaupun Yesus sudah begitu dekat dengan mereka berdua akan tetapi mereka tidak bisa merasakannya juga tidak mengetahuinya padahal mereka sudah begitu lama bersama dengan Dia dan baru tiga hari mereka berpisah dengan Tuhan langsung tidak bisa mengenal dan merasakan keberadaan Tuhan; Kis 1 : 4 - 5 “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. Melihat dari bagian firman Tuhan ini jelas murid-muridnya sudah melanggar perintah Tuhan yang berarti “DOSA” dan itulah yang menutupi pandangan, perasaan mereka hingga mereka tidak mengetahui juga tidak merasakan keberadaan Tuhan dekat mereka.

2. Karena kita menyimpan Dendam dalam hati Luk 24 : 17 – 20 yang berbunyi demikian “Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi. Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya”.
Kalau kita menyingkapi ayat ini jelas kita lihat “Dengan Muka Muram” berarti masih ada rasa sedih dan kalau kita lanjutkan pada ayat (kalimat terakhir) terakhir dimana mereka dengan jelas ada perasaan jengkel dan sakit hati “Imam kepada dan pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk di hokum mati” yang berarti mereka masih menyimpan dendam padahal dalam “DOA” yang diajarkan oleh Yesus sendiri “Ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni orang bersalah kepada kami” yang berarti kita harus lebih dahulu mengampuni kesalahan orang lain biar Tuhan berkenaan mengampuni segala salah dan dosa kita. Firman Tuhan juga menyarankan dan bahkan memerintahkan kita biar kiranya amarah harus hilang dari hati dan pikiran kita sebelum matahari terbenam Efesus 4 : 26 “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”. Padahal dalam ayat diatas sudah sampai 3 (tiga) hari amarah, dendam, sakit hati dari murid Tuhan Yesus ini masih membara yang berarti telah berbuat “DOSA” yang menjadikan penghalang pandangan dan perasaan mereka akan keberadaan Tuhan di dekat mereka.


3. Karena kita Kurang Percaya dan bahkan Tidak Percaya Luk 24 : 21, 25 – 27 yang berbunyi demikian “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi”.

Apapun yang kita lakukan atau yang kita kerjakan tidak akan berhasil atau menghasilkan suatu hasil yang memuaskan apabila kita melakukannya dengan setengah hati atu bisa dibilang kurang percaya. Bila kita bekerja dalam suatu perusahaan namun kita tidak percaya bahwa kita akan mendapatkan akan apa yang kita cari/butuhkan sebaiknya kita secepat mungkin keluar/pindah dari perusahaan tersebut karena pada akhirnya semua yang kita lakukan akan terasa sia-sia dan berakibat sakit hati.
Namun apabila kita bekerja dengan kepercayaan penuh bahwa segala apa yang kita butuhkan.harapkan bisa kita capai di tempat tersebut maka kita akan melakukan segala sesuatu itu dengan semangat dan menghasilkan ssesuatu hal yang Sangay menggembirakan kita, dan mungkin akan jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya, karena kita melakukan segala sesuatu itu dengan sekuat tenaga dan tanpa ada sungut-sungut sehingga Tuhan juga ikut bekerja pada diri kita dan pada diri orang yang selalu memperhatikan kita.

Oleh karena itu bila mana kita ingin merasakan segala sesuatu itu “INDAH SELALU” baiknya kita ;
1. Taat untuk segala aturan yang berlaku
2. Jangan ada sakit hati dan atau dendam dalam diri kita
3. Melakukannya dengan penuh semangat dan kepercayaan tinggi.

Tuhan Memberkati kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar