Jumat, 24 April 2009

Kunci Sukses Untuk Menggapai Kesuksesan

KUNCI SUKSES DALAM MENGGAPAI KESUKSESAN

1. Mengandalkan Tuhan Disegala Hal

Saya sangat senang mendengar dan bahkan menyanyikan walaupun suaraku jauh bangat dari cukup untuk menyanyikan lagu yang berikut ini;

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan tangan kasihNya menuntunku
Ditengah Gelombang dunia menakutkan
Hatiku tetap tenang teduh

Tiap langkahku kutau Tuhan yang pimpim
Ketempat tinggiku dihantarnya
Hingga sekali aku nanti tiba
Dirumah Bapa surga yang baka

Jadi kalau kita sudah tau bahwa tiap langkah kita sudah di atur dan bahkan di tuntun oleh Tuhan berarti kita sudah selayaknya dan sepatutnya mengandalkan Tuhan disegala gerak langkah kita, disegala tindak tanduk kita dan disegala pemikiran dan perkataan kita inilah yang menjadi kunci utama kita dalam mencapai segala ASA kita. Hal ini bisa kita lihat dalam Firman Tuhan yang tertulis pada Amsal 3 ayatnya yang ke 5 – 6 “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Sungguh indah Firman Tuhan ini karena kita tinggal berserah penuh kepada Nya maka jalan kita akan diluruskan".

2. Percukupkan Dengan Ilmu Pengetahuan

Memang diatas kita disuruh mengandalkan Tuhan sepenuhnya dan jalan kita akan diluruskan, namun Tuhan juga mengajarkan kepada kita dalam Amsal 19 ayatnya yang ke 2 “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah” . Disini Firman Tuhan mengharuskan kita untuk mencari ilmu pengetahuan karena kita tidak cukup dengan kerajinan belaka dengan mengandalkan Tuhan untuk menggapai segala cita-cita kita, karena Tuhan akan membukakan jalan kepada kita dengan sesuatu pekerjaan atau usaha untuk menggapai hal tersebut dan kalau kita tidak memiliki sesuatu ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan dan atau usaha kita bagaiman caranya kita melakukan sesuatu untuk menyelesaikan hal tersebut dengan baik dan benar. Hal ini juga dikuatkan dengan Firman Tuhan yang tertulis dalam Amsal 6 ayatnya “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak”.

3. Kita Harus Rajin Dan Cekatan

Seperti dikatakan dalam amsal 19 : 2 dimana kerajinan kita harus di dukung dengan ilmu pengetahuan yang berarti disamping kita sudah mengerti segala sesuatu dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki, kita tidak boleh berpangku tangan karena sia-sia juga ilmu pengetahuan kita walaupun setinggi bintang dilangit tanpa mengaplikasikannya dengan kerajinan dan cekatan. Jadi kita harus dengan rajin untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai segala sesuatu sesuai dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki. Jangan kita malas dan jangan sekali-kali kita bertindak rajin karena keterpaksaan yaitu kita rajin kalau ada pemimpin kita akan tetapi kalau pimpinan kita tidak ada kita langsung malas-malasan hal ini juga di tegaskan dalam firman Tuhan yang tertulis dalam Amsal 6 ayatnya yang ke 7 – 8 ” biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen”.

4. Mengutamakan Kejujuran dan Kebenaran

Saat ini banyak orang hanya untuk mengejar sesuatu yang didambakan atau dicita-citakan harus mengorbankan harga diri, martabat dan bahkan harus meniadakan Tuhannya dengan berpindah ke tuhan yang lain. Karena seseorang ingin memiliki sesuatu barang yang mahal yang mungkin tidak dapat dia miliki dengan mengandalkan gajinya yang relative kecil maka dia menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya tersebut padahal hal tersebut sangatlah bertentangan dengan hal yang paling utama yang sudah kita jelaskan diatas “MENGANDALKAN TUHAN DISEGALA HAL” karena kalau kita berserah kepada Tuhan bukanlah kurang panjang tanganNya untuk mempercukupkan segala sesuatunya dan segala sesuatunya itu indah pada waktunya, hal ini bisa kita lihat pada Amsal 10 : 9 “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui. Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh" dan juga Amsal 16 : 8 – 9 “Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” dan juga pada Amsal 10 : 19 “Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa”.

5. Menjaga Mulut

Pernahkah mendengar cerita seorang pengembara yang terlalu banyak ngomong menyebabkan lehernya di pancung oleh seorang raja ? kisahnya begini “seorang pengembara sedang mengembara disebuah hutan dan tiba-tiba dia bertemu dengan satu tengkorak dan pengembara ini bertanya pada si tengkorak “bagaimana kamu dapat sampai disini” sitengkorak menjawab saya sampai disini karena mulut besar dank arena takjub dan heran sang pengembara pergi ke kota dan menceritakan hal tengkorak bisa ngomong kesemua orang yang dia temukan, dan hal itu sampailah ketelinga sang raja dan mungkin karena kesal dan tidak percaya hal tersebut sang raja meminta sipengembara menunjukkan tersebut kepada mereka dan tibalah mereka kepada si tengkorak tersebut dan pengembara mulai menanyai tengkorak dan tengkorak tidak mengeluarkan sepata katapun, sang raja marah besar karena merasa dipermainkan oleh pengembara dan akhirnya dipancungnyalah sipengembara itu” dan jadilah tengkoraknya disitu karena mulut besarnya. Demikian juga halnya dengan kita, bilamana kita mau mengeluarkan sebuah pendapat kita harus terlebih dahulu memikirkan untung dan rugi dari pendapat tersebut, jangan sampai pendapat atau omongan kita menjadi sebuah petaka dalam hidup kita, Hal ini bisa kita lihat dalam FirmanTuhan dalam Amsal 10 : 11 “Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman” dan juga pada ayatnya yang ke 19 – 20 ” Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya” dan juga dipertegas pada Amsal 21 : 23 yang berbunyi demikian ” Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran”. Jadi sangatlah jelas mulut kita bisa menjadi sebuah kesuksesan dan atau keberhasilan dalam hidup kita namun bisa menjadi sebuah maut juga, oleh karena itu pintar-pintarlah kita menggunakan mulut kita ini.

6. Kita Harus Bisa Bersabar dan Tenang

Sabar itu bukan berarti kita pasrah sepenuhnya, namun kita disini dituntut agar kita bisa tabah dan tidak gampang putus asa namun selalu berusaha apabila kita mengalami sesuatu kegagalan, karena ada kata-kata bijak yang pernah saya dengan “kegagalah saat ini adalah sebuah kesuksesan yang tertunda” jadi kalau ada sebuah kesuksesan yang masih tertunda dan kita tidak mempunyai sebuah kesabaran dan tidak mempunyai usa untuk mengulanginya dengan lebih baik lagi maka kegagalan itu menjadi benar-benar sebuah kegagalan dan tidak akan pernah ada keberhasilan di kemudian hari. Firman Tuhan pada kitab Amsal 14 : 29 berkata “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” . Jadi bisa kita lihat SABAR itu sangatlah perlu untuk mengapai ASA yang sedang membara dan dengan kesabaran kita bisa menggapai sesuatu yang kita impikan seperti yang tertulis dalam Amsal 16 : 32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota”.

7. Jangan Ingin Cepat Kaya

Tuhan tidak pernah melarang anak-anakNya menjadi kaya, bahkan Tuhan kita yang kaya menyiapkan berkat yang melimpah-limpah untuk kita agar kita bisa hidup dalam kekayaan yang berasal dari Tuhan. Karena ingin cepat menjadi kaya sering menyebabkan orang jatuh pada dosa karena bisa pindah tuhan dari Tuhannya yang menjadi sumber berkat pindah kepada tuhan yang sebenarnya adalah sumber petaka, padahal sebenarnya sebelum manusia diciptakan oleh Tuhan segala sesuatu kebutuhannya sudah terlebih dahulu disediakan, namun yang perlu kita cermati adalah bahwa “waktu kita bukanlah waktu Tuhan dan waktu Tuhan bukanlah waktu kita” dan jangan sekali-kali kita memaksakan kehendak kita tapi biarlah kehendak Tuhan yang jadi dalam hidup kita. Kekeayaan yang telah dijanjikan oleh Tuhan untuk kita nikmati bisa kita lihat dalam FirmanNya yang tertulis dalam 10 : 22 “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”. Juga mungkin pernah kita memperhatikan bila seseorang itu dengan gampang mendapatkan banyak harta pasti dengan cepat juga harta itu akan berkurang dan bahkan menjadi habis, karena hal ini sudah dinyatakan juga dalam Firman Tuhan dalam Amsal 13 : 11 “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya”.

Selamat mencoba, semoga kesuksesan menyertai kita dan kekayaan akan memenuhi kehidupan kita masing-masing yang hidup mengandalkan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar