Selasa, 19 Mei 2009

Kasihilah seorang akan yang lain


Kasih adalah sesuatu yang mempunyai nilai paling tinggi dalam segala hal karena kasih bisa ada kalau ada Roh Tuhan dalam hidupnya seperti tertulis dalam Gal. 5: 22 – 23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”, hal ini juga bisa saya katakan karena dalam berbagai masalah semuanya tidak akan terasa apabila orang-orang disekeliling kita penuh dengan kasih dan mengasihi kita. Dan kalau benar-benar kasih ini bekerja dengan tulus dalam hati kita masing-masing tidaklah menuntut imbal balik. Akan tetapi jauh lebih tinggi lagi kalau kasih yang kita berikan itu dibalaskan lagi dengan kasih dan hal ini juga yang diinginkan dalam ayat Firman Tuhan yang ada dalam Yoh. 15 : 9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu”.

Dalam lingkup pekerjaan kita, pimpinan kita pasti sangat menyayangi kita, mangasihi kita apabila kita juga mengasihi pimpinan kita. Mengasihi disini tidak sama kedudukannya antara pimpinan kita mengasihi kita dengan kita mengasihi pimpinan kita, dimana kalau pimpinan kita mengasihi kita bisa dengan memperhatikan apa yang kita kerjakan hingga memperhatikan akan masa depan kita dalam jenjang karir dalam lingkungan kerjaan kita, namun kita mengasihi pimpinan tidak demikian namun dengan mematuhi perintahnya, mengerjakan apa yang diperintahkan untuk kita kerjakan. Apabila kita bisa mencukupkan apa yang dia (pimpinan) mintakan kepada kita (sehubungan dengan pekerjaan) pasti pimpinan kita juga sangat senang kepada kita, dan akan selalu memperjuangkan segala yang berhubungan dengan kita. Hal seperti inilah mungkin yang bisa kita lihat dalam gambaran dari Firman Tuhan yang tertulis pada Yoh: 15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya”.

Akan tetapi jauh lebih indah kasih itu kalau kita lakukan tanpa pamrih, karena kalau yang mengasihi kita baru kita kasihi, semua orang yang tidak kenal Tuhan pun melakukan hal itu dan bisa dibilang itu adalah sifat duniawi, namun Tuhan menginginkan hal jauh lebih dari itu seperti halnya yang tertulis dalam Matius 5:44 - 48” Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.". Jadi jauh lebih indah dan lebih baik apabila kita bisa mengasihi semua orang, baik itu yang mengasihi kita apalagi orang-orang mamusuhi/memyakiti kita karena hal demikian yang susah dan tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai kasih didalam Tuhan. Karena hal ini sudah lebih dahulu diteladankan oleh Tuhan dalam hal mengasihi, Tuhan datang ke dunia ini bukan hanya untuk orang yang mengenal dan atau yang mengasihi Dia, namun Tuhan datang ke dunia ini untuk semua orang apalagi untuk orang yang berdosa hal ini bisa kita lihat dalam ayat Firman Tuhan Lukas 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Jadi Tuhan rela menjelma menjadi manusia turun dari tahta Kedudusannya hingga rela disiksa, dihina dan bahkan mati di Kayu Salib semuanya itu dilakukan bukan untuk orang yang benar, bukan untuk orang yang mengasihi Dia, namun paling utama adalah untuk menyelamatkan orang-orang yang hilang, orang-orang yang berdosa.

Kalau kita kembali berbicara dalam hal pekerjaan pasti ada jarak antara pimpinan dengan bawahannya (anak buah), namun kasih yang diberikan antara satu dengan lain oleh pimpinan kepada bawahannya (anak buahnya) bisa berbeda-beda berdasarkan kasih dari masing-masing dari mereka. Kalau pimpinan menilai bawahannya itu sangat mengasihi dia, menyayangi dia, maka sang pimpinan tidak akan sungkan-sungkan mencurahkan atau menceritakan segala unek-unek yang ada dalam hatinya kepada orang yang bisa dipercayakan itu. Karena apabila bawahan sangat menyayangi sang pimpinannya pasti tidak akan pernah dipermalukan, tidak akan pernah menyakiti perasaannya dan bisa menyimpan rahasia sang pimpinannya itu, maka pimpinan itu juga pasti tidak menganggap dia lagi hanya sebagai bawahannya atau hanya sebagai anak buahnya, namun sang pimpinan telah mengubah keberadaan dia menjadi sahabatnya, hal seperti inilah yang bisa kita lihat dalam gambaran Firman Tuhan yang tertulis dalan Yoh 15:15 “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”
Akan tetapi banyak anak buah atau bawahan yang berusaha untuk mendapatkan perhatian lebih dari atasannya/pimpinannya namun dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan hingga dia merasa sakit hati yang mengakibatkan dia melakukan hal yang menyakitkan hati dari sang pimpinannya dan dia tidak sadar bahwa tidak semua kita dapatkan akan apa yang kita harapkan namun kita harus sadar bahwa segala sesuatunya Tuhanlah yang mengaturnya hal ini bisa kita lihat pada Firman Tuhan yang tertulis dalah Yoh. 15 : 16A “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”. Namun yang perlu kita sadari bahwa segala sesuatu itu indah pada waktunya dan waktu kita bukan waktu Tuhan dan kehendak kita bukan kehendak Tuhan dan juga, hal ini bisa kita lihat dalam Firman Tuhan yang tertulis pada Pengkhotbah 3 : 11 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”.

Jadi dari penjelasan-penjelasan diatas yang perlu kita simak dan kita perhatikan adalah :

1. Kita harus bisa mengasihi semua orang (yang mengasihi dan yang membenci kita) dengan sepenuh hati.
2. Dalam hal kita mengasihi baiknya kita melakukannya dengan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balasan yang setimpal dengan apa yang kita lakukan karena apabila kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan sangatlah menyakitkan.
3. Dalam melakukan segala kebaikan jangan membatasi waktu namun marilah kita lakukan selama umur kita, karena bukan kita yang menentukan namun Tuhanlah yang menentukannya.
====== AMIN ======

Tidak ada komentar:

Posting Komentar