Jumat, 06 Maret 2009

Banyak Yang Tidak Suka Dengan Kita

(Matius 26 : 57 – 63)

26:57. Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
26:60 Tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
26:61 Yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."

Dari ayat yang tertera diatas bisa kita mengambil tema “Banyak Yang tidak Suka “, jika kita lihat dari ayat 59, dimana para Imam Kepala bahkan seluruh Mahkamah Agama mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan menghadirkan akan sebuah kesaksian palsu, Supaya Ia dapat dihukum mati. Berarti sungguh luar biasa rasa ketidaksukaan para Imam dan Mahkamah Agama kepada Yesus Kristus.

Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu dalam ruang lingkup pekerjaan, tempat tinggal kita dan bahkan ada yang bisa terjadi di gereja tempat kita beribadah. Mungkin di tempat kita kerja karir atau gaji kita bisa lebih cepat naiknya dari teman-teman kita itu bisa mengakibatkan ketidaksukaan dari mereka atau mungkin karena dari sudut pandang mereka melihat kita lebih disukai atau lebih disayang dari pimpinan kita memungkinkan mereka tidak suka pada kita yang mangakibatkan mereka memusuhi kita, mereka mencari-cari kesalahan kita, namun apa yang haru kita perbuat ???

Bagaimana sikap dan tindakan kita seharusnya menghadapi hal seperti ini ?

Jika kita melihat pada ayatnya yang ke 57 - 59, dimana ketika Yesus dihadapan dengan Iman Besar Kayafas dan para tua-tua, Imam-imam besar menuduhkan beberapa perbuatan-perbuatan yang salah yang telah dilakukan oleh Yesus yang walaupun semuanya itu adalah kesaksian palsu yang bertujuan bisa membuat Yesus dihukum mati.

Tapi apa yang Yesus lakukan ? kita lihat ayat 63, DIA TETAP DIAM.

Tetap DIAM mungkin inilah sebuah solusi yang tepat ketika teman kita tidak suka dengan kita, ketika teman kita cemburu melihat keberhasilan kita, ketika teman kita tidak suka melihat kebaikan pimpinan kita kepada kita dan atau mungkin ketika pimpinan kita memarahi tanpa tahu sebabnya. Atau yang lebih mujarab lagi BERPIKIR POSITIF saja, seperti tertulis pada Mazmur 37:7. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia (Tuhan).
Mungkin teman kita ingin seperti kita, mendapatkan perlakuan yang sama dengan kita, yang mungkin atasan kita sedang ada masalah di rumah atau dimana pun yang mengakibatkan berimbas kemarahan lepada kita tapi lebih baik lagi apabila kita berdoa seperti tertulis pada II Raja-raja 4 : 33; “Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN”.
Kita doakan teman kita itu kiranya pimpinan kita memperlakukan mereka sama dengan kita, kita doakan pimpinan kita apabila ada suatu masalah yang sedang dia hadapi entah masalah apapun itu biarlah kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dia hadapi.
Hal seperti inilah yang harus kita lakukan apabila ada yang tidak suka dengan kita, ada yang sedang marah dengan kita, jangan sekali-kali kemarahan kita balaskan dengan kemarahan atau kebencian kita balas dengan kebencian, ketidak sukaan kita balaskan dengan ketidak sukaan lagi, namun marilah kita lakukan seperti yang tertulis pada Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.
Dimana Tuhan Yesus mangajarkan kepada kita agar kejahatan jangan kita balas dengan kejahatan, tetapi marilah kita balas dengan kebaikan dengan cara mendoakan mereka biar bisa keluar dari permasalahan yang sedang terjadi atas mereka.

Banyak hal yang menyebabkan orang tidak suka dengan kita salah satunya adalah karena iri, seperti saya ungkapkan diatas mungkin mereka iri karena banyak hal yang mereka anggap janggal yang terjadi pada kita ingá kita lebih diuntungkan menurut sudut pandang mereka. Kita bisa melihat pada Yakobus 3 : 16. “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”.

Berarti sikap iri hati sangat berbahaya, dimana dapat menimbulkan kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.Berhati–hatilah jika keberhasilan orang lain mulai membuat kita iri hati, atau ketika keinginan untuk hidup bagi diri sendiri mulai menguat dalam hidup kita. Hal itu seperti tetesan air dalam jumlah kecil yang berpotensi menjadi besar dan akan menjatuhkan iman, semangat, menumpulkan hati nurani, membunuh karakter dan pada akhirnya dapat menghancurkan hidup kita.

Jangan pernah menganggap remeh benih iri hati bersemi di dalam hati dan pikiran kita. Buanglah segera mungkin sebelum terlambat dan kita mendapati kalau hidup kita hancur karenanya.

Maka dari itu orang seperti ini jangan kita musuhi dan jauhi, mereka butuh pertolongan kita. Banyak hal dapat kita lakukan untuk menolong orang seperti ini, bawa dalam doa kita supaya hatinya disukacitakan oleh Yesus Kristus.

Mungkin kita balik lagi ke awal kembali pada Matius 26 : 59, dimana para Imam–Imam Kepala, dab bahkan seluruh Mahkamah Agama dapat melaksanakan tugasnya dengan mantap untuk mengeluarkan keputusan terakhir, tapi perlu kita ingat bahwa semuanya itu mereka lakukan karena mereka terasa tersingi karena pengikut Tuhan Yesus sungguh sangat cepat dan sangat luar biasa perkembangannya yang berarti itu semuanya karena iri hati, dan mengakibatkan mereka bekerja tanpa hati nurani.

Karena kita tahu mereka adalah orang yang paling terakhir yang harusnya paling bijaksana dalam menentukan keputusan di Mahkamah Agama, tapi karena :

ketidak sukaannya kepada Yesus Kristus
didasari iri hati, cemburu karena melihat keberhasilan Yesus Kristus dalam menjangkau murid – muridNya dan banyak yang mengikutiNya
ketakutan para Imam akan posisi mereka di dalam masyarakat, mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil suatu kesaksian palsu agar bisa menyingkirkan Tuhan Yesus dengan cara menghukum mati.

Kita sebagai anak-anak Tuhan Yesus marilah kita menunjukkan bahwa kita benar-benar telah menjadi anakNya dengan menunjukkan sikap kita dimanapun kita berada, dimanapun kita berjalan dan dimanapun kita bekerja, apabila kita sebagai karyawan marilah kita bekerja dengan jujur, tulus dan jangan pernah merasa dengki atau iri hati melihat keberhasilan teman sekerja kita, namun alangkah baiknya kalau kita berusaha dengan jujur dan dengan bekerja keras untuk bisa menggapai suatu hasil seperti mereka karena hal itulah yang membedakan hasil kerja kita dengan sekeliling kita yang tidak mengenal Yesus Kristus (sama halnya dengan Imam-Imam Kepala dan Mahkamah Agama tadi), adalah kita bekerja harus diikuti dengan sikap dan Hati nurani yang sesuai dengan KasihNya,

Sebagai anak-anak Tuhan kita harus punya Buah–Buah Roh yang menetap dalam hati kita masing – masing, kita bisa lihat di GALATIA 5 : 22 – 23. “

Tetapi Buah Roh ialah : Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri., karena tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar