Rabu, 18 Maret 2009

Haruskah Kita Bekerja

Banyak orang yang bisa menyalahtafsirkan akan sesuatu hal yang didengarnya dan atau yang dilihatnya, seperti banyak orang yang mengatakan untuk apa kita capek-capek bekerja, toh apabila kita berdoa kepada Tuhan dengan tulus dan yakin maka semuanya yang kita minta dalam tua tersebut akan dikabulkan dan akan diberikan kepada kita. Hal demikianlah yang bisa mungkin terjadi kepada Orang Kristen yang membaca sepenggal-sepenggal dari ayat Firman Tuhan seperti yang tertulis dalam Kitab Mazmur 2 : 8 yang berbunya demikian;
Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
Jadi dalam ayat ini jelas kita dapat lihat bahwa dengan berdoa saja kita bisa memiliki segala sesuatu, bukan hanya bangsa-bangsa yang akan diberikan oleh Tuhan kepada kita namun dari ujung yang satu sampai ujung lainnya dari bumi ini akan menjadi kepunyaan kita hanya dengan berdoa tanpa melakukan sesuatu hal yang lainnya.

Jadi sebaiknya kita dalam melihat dan atau membaca sesuatu hal itu kiranya jangan hanya dari satu sisi saja, namun kita harus menelaah lebih dalam dan lebih jauh lagi karena Firman Tuhan juga dalam Kitab Matius 10 : 16;
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular. dan tulus seperti merpati
Dalam ayat ini kita diminta cerdik yang berarti bijak dimana kita harus bisa berpikir lebih jernih, lebih teliti dan lebih telaten dan juga tidak asal menafsirkan akan sesuatu hal tanpa ada data pembanding atau data pendukung lainnya.

Karena apabila kita hanya meminta tanpa suatu usaha berarti kita bisa disamakan dengan orang yang malas padahal untuk orang malas jelas ada ayat Firman Tuhan yang sangat keras menegurnya, mengingatkannya agar orang malas itu berbuat sesuatu hal yang sangat berguna untuk masa depannya atau untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini bisa kita lihat dan kita baca dalam Kitab Amsal 6 : 6-8;
6:6. Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Pada ayatnya yang ke 6 kita diminta menjadi orang yang bijak seperti yang telah saya utarakan diatas bahwa kita sebagai Orang Percata seharunya harus bijak dimana kita bisa belajar dari sesuatu hal yang kita baca dan atau kita lihat juga yang kita dengar namun jangan langsung menerima apa adanya dari apa yang kita lihat, dengar atau yang kita baca itu, namun kiranya kita mempelajarinya lebih dalam lagi. Dalam ayat lanjutannya dikatakan orang bijak juga harus bisa melakukan sesuatu hal tanpa suatu komando atau pemimpin tidak ada yang mengatunya namun bisa melakukan sesuatu hal yang Sangay berguna dalam kelangsungan hidupnya.
Digambarkan dalam ayatnya yang ke 8 bahwa semut itu bekerja menyimpan/ menyediakan stock makanannya untuk musim selanjutnya. Dari ayat ini jelas kita lihat bahwa kita tidak disuruh duduk diam dan berdoa saja, namun kita diminta melakukan suatu usa atau pekerjaan agar kita mendapatkan sesuatu untuk kita makan.

Kedua ayat yang kita baca diatas seakan-akan mempunyai arti yang bertentangan, namun keduanya itu adalah satu-kesatuan sebagai arahan dalam kehidupan kita dimana kita harus melakukan sesuatu hal sembari kita bawakan hal yang kita lakukan tersebut dalam Doa Yang Benar kepada Tuhan, maka dengan demikianlah Tuhan akan memberikan hal itu kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar